Menelusuri Jejak De Javasche Bank, Asal Mula Sejarah Bank Indonesia

Menelusuri Jejak De Javasche Bank, Asal Mula Sejarah Bank Indonesia - Hallo sahabat INFO DAN TIPS, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Menelusuri Jejak De Javasche Bank, Asal Mula Sejarah Bank Indonesia, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Bank, Artikel Bisnis, Artikel Sejarah, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Menelusuri Jejak De Javasche Bank, Asal Mula Sejarah Bank Indonesia
link : Menelusuri Jejak De Javasche Bank, Asal Mula Sejarah Bank Indonesia

Baca juga


Menelusuri Jejak De Javasche Bank, Asal Mula Sejarah Bank Indonesia

De Javasche Bank sanggup dibilang sebagai asal muasal tercetusnya Bank Indonesia. Bank yang didirikan pihak Belanda pada 24 Januari 1828 di Batavia, semula dijadikan bank untuk pemerintahan Hindia-Belanda dalam mengatur keuangan mereka. Tidak hanya itu saja, De Javasche Bank juga bertanggungjawab untuk menjaga perputaran uang dari para pedagang Internasional yang masuk ke tempat Indonesia kala itu.

Atas perintah Raja Willem I, De Javasche Bank didirikan dalam bentuk perseroan terbatas atau dalam bahasa Belandanya Nammlooze Vennotschap. Kantor pertama De Javasche Bank berada di Batavia sampai selang beberapa tahun kemudian membuka cabang di aneka macam penjuru Indonesia, mencakup Sumatera, Kalimantan, Semarang, Sulawesi, dan Surabaya.

Selama pemerintahan Hindia-Belanda, bank tersebut menyerupai berada dalam puncak kejayaan sampai memperluas cabangnya ke hampir seluruh Indonesia. Pada tahun 1942, De Javasche Bank mengalami kemunduran sejak pemerintahan Jepang menduduki Indonesia. Seluruh kantor cabang pun ditutup dan pihak Jepang mengeluarkan perintah likuidasi terhadap bank yang didirikan negara jajahan pada Indonesia.

Setelah Jepang mengalah pada 1945, pihak Belanda kembali melancarkan misinya untuk menjajahi Indonesia di tahun 1946. Kemenangan Belanda atas Jepang itu menciptakan De Javasche Bank kembali beroperasi di Indonesia. Bahkan sesudah Soekarno-Hatta mengumumkan kemerdekaan Indonesia, status dan kepemilikan bank tersebut tidaklah berubah. De Javasche Bank masih saja dipegang besar lengan berkuasa oleh pemerintahan Belanda. Hingga balasannya di tahun 1951, pemerintahan Indonesia mulai membeli saham De Javasche Bank sampai melampaui harga normal. Perjuangan pemerintah Indonesia terhadap De Javasche Bank pada akhirtahun 1951 disebut pula sebagai asal muasal sejarah bank Indonesia.

Pemerintah Indonesia juga mengeluarkan UU No. 24 Tahun 1951 mengenai nasionalis De Javasche Bank. Peraturan tersebut memuat wacana pergantian nama De Javasche Bank menjadi Bank Indonesia yang berfungsi sebagai bank sentral di Indonesia. Tepatnya di tahun 1953, Bank Indonesia resmi menggeser ke pendudukan De Javasche Bank. Walaupun BI menggeser status De Javasche Bank, BI tetap menjalankan beberapa kiprah yang sebelumnya dikerjakan oleh De Javasche Bank. Sebagai bank sentral, BI juga berfungsi untuk mengawasi kegiatan perbankan, moneter dan pembayaran.

Perkembangan sejarah Bank Indonesia semakin bertambah menjadi bank sentral yang independen dengan pasca reformasi di tahun 1999. Krisis ekonomi yang menimpa Indonesia pada masa tamat 90-an itu, menciptakan kiprah Bank Indonesia semakin berat yakni menjaga kestabilan nilai rupiah terhadap mata uang asing. Hal ini berarti menuntut Bank Indonesia untuk selalu sigap menghadapi aneka macam perubahan terkait urusan ekonomi.

Memasuki tahun 2000, acara Bank Indonesia beralih lokasi yang sebelumnya berada tak jauh dari tempat kota Tua Jakarta ke Jalan Mohamad Tamrin. Pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhyono, bangunan bank yang berada di tempat kota Tua Jakarta itu diubah fungsinya menjadi wisata edukasi dengan resmi dibuka untuk umum sebagai Museum Bank Indonesia pada 21 Juli 2009. Sejarah panjang mengenai Bank Indonesia dan perkembangan perekonomian Indonesia kala itu ditampilkan terperinci di museum tersebut.

Museum yang terletak di Jl. Pintu Besar Utara No.3 Jakarta Barat ini mendapatkan kanal kunjungan umum pada hari Selasa sampai Minggu dengan tiket masuk seharga Rp 5 ribu. Kamu sanggup mengunjungi museum ini bersama teman-teman atau adik sembari menjelajahi tempat kota Tua Jakarta. Untuk gosip lebih lanjut mengenai sejarah Bank Indonesia yang pastinya tak kalah menarik sanggup kau baca melalui laman situs https://www.cekaja.com/info/sejarah-bank-indonesia-dari-de-javasche-hingga-fintech/. Semoga bermanfaat!


Demikianlah Artikel Menelusuri Jejak De Javasche Bank, Asal Mula Sejarah Bank Indonesia

Sekianlah artikel Menelusuri Jejak De Javasche Bank, Asal Mula Sejarah Bank Indonesia kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Menelusuri Jejak De Javasche Bank, Asal Mula Sejarah Bank Indonesia dengan alamat link https://wallaper-car-mitra.blogspot.com/2000/03/menelusuri-jejak-de-javasche-bank-asal.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel